Suatu masa dulu, sering kali disebut dan diucapkan susah senang sama-sama, tetapi senang jer yang sama. Rupanya susah sendiri2...
Bak kata peribahasa :
"Sudah dapat Gading bertuah, Tanduk tidak berguna lagi"
Maksudnya berasaskan pada kiasan yang digunakan. Dimanakah nilai tanduk di bandingkan dgn nilai gading. Tanduk berharga tapi gading lebih tinggi harganya dari tanduk. Jadi jika pada mulanya kita ada tanduk, tanduk itu kita lupakan bila sudah pula mendapat gading.
Yang mendatangkan maksud apabila kita atau seseorang lain atau sesuatu itu dahulunya diharap2kan dan dihargai tetapi bila dapat diganti dgn sesuatu yang baru dan lebih berharga. Maka kita ditinggal pergi dan dilupakan.
Inilah rupa tanduk, walaupun tanduk seladang yang sukar dicari.., terjelepuk atas lantai jer.
Inilah pula rupa gading, baiknya tempatnya.., dengan perhiasan.
Haiii.. nasib oh nasib ....
Sedih hiba...
PATAH HATI
Patah hatiku
Membawa derita
Merajuklah diri
Merajuk diri
Tak tentu haluan
Patah hati ku
Membawa derita
Merajuklah diri
Merajuk diri tak tentu haluan
Ku harap janjimu
Bahagia selalu
Sayang
Rupanya patah
Rupanya patah di tengah jalan
Hendak diulang... Hendak diulang
Resah menanggung
Sayang
Kenanglah jangan
Kenanglah jangan disebut pun jangan
Hancur hatiku
Di dalam nestapa
Mengenangkan nasib
Mengenang nasib diriku malang
( 2 X )
Maksud hatiku
Maksud hatiku
Bahagia bersama
Sayang
Apakan daya
Diriku miskin
Harta tak punya
Ingin ku petik
Bintang yang tinggi
Sayang
Tanganku hangus
Tanganku hangus disambar petir
Khamis
11 Syaaban 1434H | 20hb. Jun, 2013
.
No comments:
Post a Comment